This blog is no longer updated pls post comment to http://yorissebastian.com

Thinking Out of the Box – Execute Inside the Box

Community Marketing – It’s more than database & gathering March 22, 2008

Filed under: marketing — yoris72sebastian @ 11:43 am
Tags: , , , ,

Yup.  Banyak yang terjebak menjalankan community marketing namun hanya sebatas mengumpulkan database.  Terkadang database berisi nomer handphone lantas digunakan untuk sms blast promo, yang ujung-ujungnya menjadi spam karena kita dibombardir dengan sms promo tanpa mampu untuk menolak.

Sayang sekali karena pengiriman SMS tersebut bukan gratis dan yang harus diingat hal tersebut menjadi interruption yang akhirnya menjauhkan customer dari brand pengirim SMS.  Maklum, cukup menggangu ya.

Kalau naik level, bukan sekedar kirim SMS atau kirim direct mail banyak juga perusahaan yang mengadakan gathering untuk para customer mereka yang tergabung dalam komunitas yang mereka bangun.  Lengkap dengan pertunjukan artis favorit para komunitas. Ini sih cukup bagus ya, namun kalau dilihat persentase yang ikut gathering dengan jumlah komunitas biasanya masih sangat kecil.

Kenapa? Karena focus gathering masih terjebak pada konsep brand to customer padahal sekarang era-nya customer to customer sehingga brand cukup sebagai fasilitator.  Harusnya komunitas yang aktif.

Contoh yang sudah berjalan disini, misalnya Slankers (komunitas penggemar Slank) dulu walau jumlahnya banyak namun tidak terdata, kalaupun terdata sangat manual.  Celah ini yang dilihat dengan cermat oleh Kartu As.  Jadi kalau mau masuk komunitas, jadilah problem solver.

Dengan begitu para Slankers nantinya yang aktif melakukan acara-acara, sementara Kartu As cukup menjadi connector.  Coba bayangkan komunitas-komunitas lain yang belum terjamah.

Banyak peran yang penting untuk kita jalankan, misalnya sebagai educator, connector, entertainer, motivator, pioneer ataupun caretaker.  Hati-hati jangan terjebak hanya berperan sebagai donor yang selalu dimintai dana sponsorship oleh komunitas atau lebih parah lagi kita hanya seperti butterfly yang hinggap sana dan hinggap di satu komunitas sehingga tidak focus dan tidak mendapatkan loyalitas dari komunitas yang kita support.

Jadi community marketing is not only having database, bikin gathering dan sekedar kasih discount privildge di sana sini ☺

comm-mktg-ys5.jpg

(diambil dari OMG Workshop about Community Marketing, February 2008 Ritz Carlton Pacific Place)

Advertisement
 

Investing in Seminar December 27, 2007

Filed under: creative — yoris72sebastian @ 6:32 pm
Tags: , , , ,

Saya semakin percaya bahwa semua orang pada dasarnya punya kreativitas di dalam dirinya. Semakin sering saya keliling memberikan workshop atau sharing session dan makin terlihat bahwa sebenarnya banyak orang kreatif yang tinggal diasah akan menjadi sangat kreatif.

Dari beberapa tugas kelompok dalam workshop, terlihat bibit-bibit kreatif yang tampil dengan ide-ide brilian. Kadang cuma kurang kepercayaan diri saja.

Jadi menjawab pertanyaan banyak orang, bagaimana bisa kreatif? Salah satunya adalah rajin ikutan seminar. Bagus, kalau HRD perusahaan ada budget khusus sehingga anda bisa ikut tanpa keluar biaya sendiri. Kalaupun dengan uang sendiri anggap itu sebagai investasi. Selain itu usahakan untuk memberikan kelas untuk anak buah anda. Ada quotes: “I Hear – I Forget, I See – I Remember, I do – I Understand”. Jadi dengan membuat seminar kecil-kecilan di kantor atau di lingkungan anda, sebenarnya anda akan semakin mengerti materi seminar yang anda ikuti.

Kalau ada yang bilang, seminar sekarang kan mahal-mahal. Well, mahal itu kan relatif tapi kalo memang budget pribadi anda belum mencukupi untuk ikut seminar, sebenarnya anda bisa mencicil lewat kartu kredit anda, seperti layaknya mencicil produk electronic. Kena sedikit bunga tapi knowledge anda bertambah apa salahnya. Kan sekarang bisa tinggal telpon, rubah pembayaran jadi cicilan tetap berbunga rendah.

Lagipula ikut seminar bukan hanya menambah ilmu tapi juga menambah kenalan dan memperluas network kita. Tak jarang dari ajang kenalan saat coffee break or makan siang, kita malah dapat prospect untuk pekerjaan kita. Nggak jarang jumlah investasi seminar malahan jauh lebih kecil dibanding deal yang akhirnya terjadi setelah seminar dengan orang yang baru kita kenal disana.

Apalagi kita cukup beruntung di Indonesia harga seminar masih tergolong murah dibanding seminar di luar negri. Terakhir saya ikutan seminar Music Matters di Hongkong yang harganya US$ 750 per person untuk 2 hari. Dan sold out sebelum acara berlangsung. Maklum, para pesertanya memang sudah sadar untuk invest in knowledge. Hampir semua unsur dari industri musik asia hadir disana. Selain menambah ilmu juga menambah kenalan.

Music Matters 2007 Hongkong

Dan kita juga cukup beruntung karena speaker international juga sudah mulai sering mampir dan unjuk gigi di Jakarta. Moment seperti ini harus dimanfaatkan karena banyak ilmu yang bisa kita dapatkan. Kalau saya orang daerah, saya tidak akan ragu untuk datang ke Jakarta.

“Lantas saya harus mengambil seminar apa?” Kalau budget aman sih, ambil semua seminar yang pembicaranya sudah terkenal dan bagus membawakannya. Tapi kalau ada batasan budget, tentu sebaiknya dipilih yang sesuai dengan pekerjaan saat ini agar dalam waktu dekat hasilnya sudah bisa dirasakan.

Ada quotes yang bilang “You can become creative when you have a lots of idea” Nah, salah satunya cara saya untuk mendapat banyak ide dengan ikut seminar-seminar. Ikutan seminar bukan untuk langsung dapat jalan keluar dari masalah anda, tapi biasanya dengan ikut seminar kita bisa terpancing untuk mendapatkan ide-ide baru. Jadi jangan contoh-contoh di seminar di copy & paste ke dalam perusahaan kita, terkadang tidak selalu cocok.

Ingat, kreatif itu bukan turunan tapi kebiasaan. Jadi harus terus dilatih. So what are you waiting for? Join a seminar that will inspire you, my friend.

Diambil dari majalah Clear – kolom YORISSAYS every person is a creative person