This blog is no longer updated pls post comment to http://yorissebastian.com

Thinking Out of the Box – Execute Inside the Box

Black Innovation Awards 2008 August 10, 2008

Filed under: creative — yoris72sebastian @ 2:00 am
Tags: , , , , , , ,

Baru saja, Black Innovation Awards 2008 selesai digelar. Tahun ini para pemenang berasal dari luar Jakarta semua. Mereka adalah:

I Gusti Bagus Putra Ariawan dari Bali (Tongkat Cahaya)

Irvan Hermawan dari Bandung (Shotore)

Ana Ningsih dari Solo (Multiclos)

Dony Arsetyasmoro dari Yogyakarta (Tasenden)

Tahun ini para pemenang melahirkan produk-produk yang lebih mudah untuk digunakan oleh orang banyak dan diproduksi masal.

Semuanya merupakan problem solver dari masalah kita sehari-hari sesuai dengan objective event yang sudah memasuki tahun kedua. Ada yang untuk kebutuhan rumah, kebutuhan kantor, alat transportasi dan juga waktu luang. Semuanya sangat Indonesia, kecuali Shotore – penutup sepatu untuk mereka yang suka main skate board. Panitia yang dibantu Ruang Rupa, tidak menemukan barang serupa walau skate board sebenarnya olahraga international. Irvan terinspirasi dari sepatu teman-temannya di kampus yang rata-rata mahal namun akhirnya rusak dimakan board.

Selebihnya sangat Indonesia, sebut saja Tongkat Cahaya yang dibuat oleh Gusti untuk membantu tukang pijat tuna netra yang tidak berani kerja malam karena takut diserempet mobil. Maklum seringkali kita pulang kerja sudah malam. Selain itu saya senang dengan spirit recycle dimana seluruh peralatan dibuat dari bahan-bahan bekas, mulai dari tongkatnya diambil dari kaki tripod yang atasnya sudah rusak, bel dari sepeda anaknya dan lampu juga dari mainan anaknya. Dengan kemenangan dengan hadiah Rp. 25 Juta ini, sang anak patut mendapat hadiah tentunya 😉

Multiclos, sebuah penambahan untuk closet yang dibuat untuk mereka yang hanya bisa buang air besar dengan cara jongkok. Saya ingat beberapa kali dulu waktu bekerja di HAI, saya suka kebagian dinas luar negri dengan wartawan baru, memang menjadi masalah bagi mereka yang tidak biasa closet duduk 🙂

Last but least, my favorite Tasenden karena produk ini sangat pas dilaunch pada mudik 2008 nanti. Tas ini mengamankan penumpang motor, bilamana ia tertidur saat dibonceng motor.

Saya berharap, BIA 2009 akan digelar lagi oleh Djarum Black. Saya punya keyakinan bahwa dengan dibuatnya event ini secara reguler, suatu hari nanti anak muda Indonesia bisa menciptakan inovasi yang diperlukan sesama, bisa diproduksi masal dan dikenang sepanjang masa. Seperti layaknya post-it, gunting dan masih banyak barang temuan lainnya.

Indonesia memiliki banyak orang kreatif dan inovatif, namun selama ini tidak ada ajang dan wadah untuk menunjukkan kemampuan diri. Thank you Black Innovation Awards yang sudah menjadi pelopor lomba inovasi di Indonesia.

Advertisement
 

Black Innovation Awards 2007 December 27, 2007

Filed under: creative — yoris72sebastian @ 6:41 pm
Tags: , , ,

picture-16.png

Makin hari saya makin yakin dengan judul kolom saya ini, “Every Person is a Creative Person”. Bulan September lalu, saya menjadi salah satu dari 5 Juri untuk acara Black Innovation Awards. Acara yang baru pertama kali digelar ini dibuka untuk orang muda yang berusia 18 – 35 tahun dan syaratnya sangat simple: membuat barang yang memudahkan kehidupan kita sehari-hari.

Baik itu untuk transportasi, peralatan kantor maupun untuk leisure. Ajang ini menjadi langkah awal seorang penemu Indonesia dilahirkan. Bagaimana tidak, caranya gampang banget, sang penemu tinggal menuliskan dan menggambarkan ide temuan mereka dan dikirim ke panitia. Bila terpilih masuk final 20 besar, barang-barang tersebut dibuatkan prototype-nya oleh Ruang Rupa yang menjadi panitia pelaksana.

Serunya, saat saya akhirnya bertemu dengan para pemenang ternyata mereka jauh dari bayangan saya awalnya. Hadi Wibowo, penemu Kalamari keliatan seperti anak gaul. Padahal temuannya dibuat khusus bagi warga yang setiap tahun rutin mendapat musibah banjir. Senang melihat anak gaul juga memikirkan social caused. Kalamari adalah lemari funky berwarna orange yang pada saat banjir datang bisa berubah fungsi dan mengapung seperti kapal dan menampung anak kecil beserta barang-barang berharga lainnya, seperti televisi.

Sementara Dian Hadinoto malahan sehari-harinya menjalankan usaha florist di bilangan Permata Hijau, tidak pernah naik motor namun mampu menemukan ide membuat Raincoat Helmet. Simpel saja, dia sering melihat pengemudi motor harus berhenti dan mengambil jas hujan. Kini Dian membuat helm yang sudah lengkap dengan jas hujannya. Sehingga saat hujan mendadak dating, pengemudi tingal menepi dan membuka jas hujan yang sudah menempel di helm.

“Wah, kalo begitu sih saya juga bisa” Nah, sayangnya banyak orang yang hanya gampang berbicara setelah mendengar namun sadarkah kita bahwa sebelum Dian menang hal tersebut belum tentu terpikir oleh kita.

Kreativitas memang kadangkala memikirkan sesuatu yang simple namun tidak kepikiran oleh orang lain.

Sementara buat yang memang benar-benar pernah terpikir untuk ide yang sama seperti diatas, sebaiknya anda persiapkan diri untuk ikutan lomba yang sama tahun depan.

Itu yang membedakan antara penemu dan pemimpi. Penemu membuat mimpinya menjadi kenyataan. Sementara pemimpi, hanya memikirkan hal-hal yang tidak pernah direalisasikan. Pada saat ide yang mirip keluar, dengan gampangnya ia berkata, “Padahal gue uda pernah kepikiran yang sama”

Terkadang kita tidak perlu berpikir untuk hal-hal besar. “Every big step start with an inch” Jadi start dengan yang kecil-kecil dulu, jadi kalau gagal tidak terlalu masalah. Seiring dengan meningkatnya skill dan kreativitas kita, makin besar pula hal yang kita lakukan.

Kalau mengambil spirit Kaizen, management philosophy dari Jepang yang fokus ke pencapaian yang berkesinambungan, walau kecil tapi terus menerus.

Namun karena dilakukan terus menerus, akhirnya menjadi habit. Akhirnya anda terbiasa untuk menjadi innovator yang kreatif dan menghasilkan penemuan yang berguna bagi orang sekeliling anda maupun nantinya bagi masyarakat banyak.

Kemenangan Dian, sekali lagi menunjukkan bahwa inventor bisa siapa saja. Coz every person is a creative person.

Diambil dari majalah Clear – kolom YORISSAYS every person is a creative person